7 Cara Mengembalikan Motivasi Belajar

cara mengembalikan motivasi belajar

Kondisi pandemi menuntut para pelajar dan mahasiswa, termasuk saya, harus menjalani kegiatan belajar mengajar secara daring dari rumah.

Pembelajaran daring memang memicu pro dan kontra dalam pelaksanaannya. Hal ini dapat dimaklumi, mengingat keadaan darurat yang juga tiba-tiba terjadi.

Situasi dan kondisi belajar yang benar-benar berbeda dengan keadaan normal membuat permasalahan akut yang mungkin juga pernah kalian rasakan juga. Apalagi kalau bukan tentang motivasi belajar.

Belajar yang sebelumnya dilakukan secara tatap muka memberikan kita akses secara langsung dengan sarana dan prasarana penunjang materi. Bisa bertatap muka dengan guru/dosen, bercengkerama dan berdiskusi dengan teman, menjalani kegiatan praktek dengan gembira adalah secuplik hal-hal yang tak bisa terpenuhi dengan semestinya.

Oleh karena itu tidak jarang setelah beberapa waktu akan terasa sedikit hilang arah karena kehilangan motivasi dalam belajar. Kehilangan motivasi akan berdampak kepada kualitas belajar dan lebih jauh lagi akan berpengaruh pada tingkat pemahaman.

Jika terus dibiarkan lama-lama kita akan menjadi siswa/mahasiswa yang kopong. Kopong dalam artian sedikit sekali ilmu yang kita serap selama proses pembelajaran berbasis daring ini. Sayang sekali bukan, kita sudah capek-capek belajar di depan komputer, laptop, hp yang membuat mata kusut tapi ilmu yang didapat kurang maksimal gara-gara kurang fokus lalala akibat kurang motivasi.

Saya sendiri bukan orang yang perfect ya, jadi sudah barang pasti juga pernah mengalami kondisi kurang motivasi dalam belajar. Ketika sudah seperti itu rasanya semua tugas-tugas dianggap sebagai beban. Dan inginnya beban-beban itu dibiarkan saja terbengkalai tidak ditindaklanjuti. Padahal mau tidak mau hal itu harus dikerjakan.

Alhasil yang terjadi seluruh pekerjaan bisa bertumpuk jadi satu dalam suatu waktu tertentu. Wah pusing bukan kepalang kalau sudah seperti itu jadinya.

Tetapi alhamdulillah, karena saya orangnya selalu berusaha mengambil sisi positifnya. Kegiatan kusut tadi ya mau tidak mau harus diselesaikan, mengingat semua itu merupakan kewajiban yang tidak bisa digugurkan begitu saja.

Dan kemudian dari situ saya mencoba untuk mulai berubah sedikit demi sedikit. Mencari tahu sebenarnya apa yang bisa meningkatkan motivasi belajar saya. Agar tidak terjadi hal-hal yang kurang mengenakkan dan membuat pikiran menjadi tidak tenang seperti sebelumnya.

Itulah yang melatarbelakangi saya untuk sedikit berbagi tips pada kalian bagaimana cara mengembalikan motivasi belajar yang mungkin sudah lama menghilang dari diri kalian.

Cara Mengembalikan Motivasi Belajar

1. Tetapkan Tujuan Dengan Jelas

Tips pertama yang menurut saya penting untuk dijalani adalah menetapkan tujuan belajar yang jelas.

Tujuan ini akan mengatur dan mengarahkan diri kita menuju "jalan yang benar". Setidaknya dengan adanya tujuan yang jelas ini kita sudah punya sedikit panduan. Mau kemana sih arahnya nanti atau setelah belajar ini aku harus dapat apa sih.

Mungkin tujuan ini bisa sesimpel karena ingin dapat nilai yang bagus. Menurut saya itu sudah sangat membantu ya. Karena kalau sudah punya tujuan maka pikiran secara tidak sadar pun akan bertindak mengarahkan kita untuk bisa mencapai tujuan tersebut.

Dan jikalau dengan tujuan semacam itu kalian sudah berhasil, maka kalian bisa upgrade lagi misalnya menjadi target jangka panjang. Bukan cuma untuk mendapat nilai bagus melainkan untuk lulus dengan baik dan melanjutkan ke pendidikan yang lebih tinggi ke sekolah/universitas xxx. Atau yang semacamnya sesuai dengan passion kalian nantinya.

2. Breakdown Tujuan

Setelah kita berhasil mendefinisikan tujuan, langkah selanjutnya adalah mem-breakdown tujuan-tujuan tadi ke dalam bentuk yang lebih kecil.

Breakdown disini maksudnya adalah untuk memudahkan kita dalam meraihnya, ya istilahnya agar tujuan tadi bisa lebih terlihat jelas tidak terlalu terawang-awang. Karena terkadang kita bisa dengan mudahnya menentukan tujuan, tetapi pada prakteknya agak sulit dalam meraihnya. Merasa sangat sulit dalam mengusahakan tujuan itu akhirnya motivasi pun hilang, tidak terkecuali dalam hal belajar seperti ini.

Mungkin disini saya akan berikan sebuah contoh bagaimana cara membreakdown tujuan yang berkaitan dengan pembelajaran. Mohon maaf kalau terlalu klise atau mengada-ada ya contohnya, tapi semoga bisa sedikit menjelaskan.

Tujuan besar: masuk 10 besar peringkat kelas di akhir semester

Tujuan besar itu tadi bisa di breakdown menjadi,
- Meningkatkan nilai mata pelajaran yang masih kurang (mapel A B F)
- Mempertahankan nilai mata pelajaran yang sudah bagus (mapel C D H)

Dua poin tadi juga bisa di-breakdown lebih lanjut dengan mempertimbangkan materi dari setiap mata pelajaran tersebut. Dengan begitu kalian akan lebih mudah men-trace jalur dengan membuat to do list yang bisa kalian tempuh untuk bisa meraih tujuan akhir.

3. Cari Kompetisi

Kadangkala bergerak sesuai pace kita sendiri itu adalah cara yang bijak. Agar kita tidak mudah iri dan dengki terhadap kesuksesan orang lain yang belum kita gapai.

Namun terlalu lama berjalan dengan pace sendiri juga tidak menghasilkan dampak yang baik juga. Istilah kerennya mungkin kita akan cenderung menjadi orang yang terjebak dalam zona nyaman.

Kok bisa begitu?

Bayangkan saja jika kita senantiasa hidup santuy tidak tengok kanan kiri melihat orang lain sudah sampai mana. Yang terjadi malah kita akan semakin terjebak dalam ke-santuy-an itu. Merasa diri sudah berada pada posisi yang optimal. Padahal kenyataannya di luar sana orang-orang sudah berlarian kesana kemari meraih apa yang mereka cita-citakan.

Untuk itu mencari kompetisi adalah sarana untuk selalu mengingatkan kita agar tidak terjebak dalam zona nyaman, terlalu lama berjalan dengan pace kita sendiri.

Sesekali berlomba mencoba mengikuti pace orang lain akan menjadi proses evaluasi apakah kita sudab bisa dikatakan setara dengan mereka. Ini adalah contoh kasus ketika kondisinya sedang mempelajari sesuatu yang baru. Kita tidak akan pernah tahu apakah hal yang kita pelajari itu sudah berhasil ketika tidak kita bandingkan dengan orang lain.

Jadi dalam hal belajar seperti ini, salah satu kompetisi yang paling sederhana ya berlomba-lomba untuk mendapatkan nilai yang bagus dalam suatu mata pelajaran tertentu. Tentunya dengan cara-cara yang halal dan tidak menyimpang dari aturan ya kawan, yaitu dengan belajar yang tekun.

Berkompetisi lah dengan sehat, niscaya kalian akan mendapatkan dampak positif yang nantinya bisa meningkatkan motivasi belajar kalian.

4. Mulai dari Apa yang Disukai

Biasanya ini adalah hal yang umum terjadi ketika motivasi belajar hilang. Motivasi belajar hilang karena merasa tidak ada pelajaran yang cocok dengan kemauan dan minat kita.

Dari awal saja sudah tidak berminat lalu bagaimana mau memulai? Itulah yang menjadi kunci.

Kita harus mampu menemukan sekecil-kecilnya sesuatu yang bisa menjadi inisiator atau pemicu motivasi belajar kita, walaupun itu pelajaran yang ternyata tidak kita sukai.

Jadi seberat apapun materinya, setidaksukanya kita terhadap pelajaran itu, kita harus bisa menemukan hal kecil tadi agar supaya motivasi belajar kita bisa timbul kembali.

5. Penuhi Pikiran Dengan Hal Positif

Kalian mungkin bisa mencoba tips yang satu ini. Mendekorasi lingkungan sekitar kamu menjadi lingkungan yang lebih mendukung mood kamu.

Maksudnya adalah mengatur sedemikian rupa misalnya kamar/ruangan belajar/meja belajar kalian menjadi senyaman mungkin. Agar supaya kalian terus semangat dan tidak begitu saja kehilangan motivasi dalam belajar.

Hal yang bisa kalia lakukan dengan menambahkan pernak-pernik kesukaan kalian, menempelkan foto-foto penyemangat ataupub memasang tulisan kata-kata mutiara mengenai kehidupan yang bisa kalian dapatkan dengan mudah di Google hahaha.

Jangan salah, kata-kata mutiara itu mungkin terlihat klise dan terlalu cringe ya kalau dilihat-lihat. Tetapi bagi saya, yang cukup fanatik dengan topik-topik pengembangan diri, kata-kata mutiara tersebut menjadi semacam acuan yang nantinya bisa kita modifikasi sendiri.

Karena memang kata-kata mutiara itu tidak melulu murni dari perkataan seseorang yang bijak dan terkenal. Bisa saja kata-kata itu sebenarnya muncul dari pihak anonim yang kemudian dikaitkan dengan tokoh tertentu. Jadi daripada memusingkan hal sepele seperti itu, akan lebih baik kalau kita menciptakan kata-kata mutiara sendiri. Yang mana dari segi impak akan jauh lebih bermakna jika berhasil diterapkan.

6. Ingat Orang Tua

Kita sebagai anak merupakan "investasi" yang dimiliki oleh orang tua. Investasi disini jangan disalahartikan kemana-mana ya. Tinjau dari sisi positifnya saja.

Orang tua menyekolahkan anak-anaknya agar kelak bisa meniti kehidupan yang lebih baik di masa mendatang. Pembelajaran yang didapatkan di masa sekolah diharapkan mampu mengembangkan pola pikir kita.

Tidak terukur lah begitu ya kalau boleh dibilang berapa banyak nominal yang sudah orang tua kita keluarkan untuk memberikan fasilitas pendidikan anaknya. Dan oleh karena itulah, kita yang sedang menjalani pendidikan seperti ini harus tahu diri dan senantiasa bertanggung jawab atas apa yang orang tua cita-citakan dan harapkan dari kita.

Cobalah sedikit merenungi hal ini pada suatu malam begitu ya, renungkan apa saja yang sudah kita lakukan dalam rangka memenuhi tanggung jawab ini. Tanggung jawab atas pemberian kesempatan dari orang tua yang sebegitu besar perannya dalam memperjuangkan anak-anaknya.

Hal ini sering saya lakoni dan hasilnya positif. Dengan sedikit berintrospeksi diri sejenak akan membakar semangat dan mengembalikan motivasi belajar yang sebelumnya hilang dalam pikiran. Jadi menurut saya hal ini juga patut kalian coba sendiri.

7. Berdoa, Berdoa dan Berdoa

Sebagai manusia yang memercayai keberadaan Tuhan Yang Maha Kuasa, maka sudah sepatutnya kita senantiasa meminta pertolongan kepada-Nya. Agar selalu diberikan kemudahan dalam menjalani kehidupan khususnya ketika sedang menemui rintangan-rintangan seperti saat kehilangan motivasi belajar. 

Semoga segala kesusahan dan rintangan yang kita semua hadapi bisa dijalani dengan penuh kesabaran dan semoga apa yang kita semua cita-citakan bisa dikabulkan. Aamiin

0 Comments:

Posting Komentar