Home
» Pengembangan diri
» Pernah Mendengar Teknik Napoleon? Inilah Teknik Meningkatkan Produktivitas dengan Cara Menunda Sesuatu
Pernah Mendengar Teknik Napoleon? Inilah Teknik Meningkatkan Produktivitas dengan Cara Menunda Sesuatu
Saya rasa anda pasti sedikit banyak pernah mendengar dan tahu mengenai Napoleon. Yap, Napoleon Bonaparte adalah salah satu tokoh berpengaruh di abad ke-18 lalu, dikenal sebagai seorang pemimpin militer dan politik Prancis ketika masa-masa Perang Revolusioner.
Nah tapi pernahkah kalian mengetahui Teknik Napoleon atau Napoleon Technique? Saya rasa masih banyak yang belum mengenal salah satu teknik pengembangan diri ini. Teknik Napoleon adalah suatu teknik yang bisa membantu untuk meningkatkan produktivitas dengan cara menunda urusan dengan sesuatu, yang harapannya suatu permasalahan tersebut akan teratasi dengan sendirinya tanpa perlu mengurusinya secara langsung.
Terdengar agak aneh ya mungkin. Lantas bagaimana bisa dengan menunda sesuatu malah bisa meningkatkan produktivitas kita?
Sejarah Singkat terkait Teknik Napoleon
Potret Napoleon Bonaparte. Sumber |
Mari kita lihat kembali sekilas mengenai sejarah tentang Napoleon.
“It was a whimsical economy of the same kind which dictated [Napoleon’s] practice, when general in Italy, in regard to his burdensome correspondence. He directed Bourrienne to leave all letters unopened for three weeks, and then observed with satisfaction how large a part of the correspondence had thus disposed of itself and no longer required an answer.”
Dikutip dari Napoleon; or, the Man of the World”, yang ditulis oleh seorang filsuf dari Amerika Serikat bernama Ralph Waldo Emersonin.
Baca juga artikel mengenai Sejarah: Dari Masa Lalu, Untuk Masa Kini dan Masa Mendatang
Kutipan di atas menceritakan bahwa suatu ketika Napoleon memutuskan untuk tidak membuka surat-surat yang ia terima selama tiga minggu. Lalu kemudian dia menemukan manfaat akan hal tersebut karena dia tidak lagi harus mengurusi permasalahan-permasalahan sepele yang sejatinya akan terselesaikan dengan sendirinya atau terkait permasalahan yang sudah tidak perlu dijawab lagi.
Apa itu Teknik Napoleon?
Teknik ini didasari oleh perilaku dari Napoleon sendiri yang mencoba untuk menunggu terlebih dahulu stimulus dari suatu permasalahan yang datang, seiring berjalannya waktu dengan mengabaikan hal tersebut sekiranya nanti masalah akan terselesaikan dengan sendirinya tanpa memerlukan perhatian lebih kepada hal tersebut.
Contoh kasus yang umum dan juga sederhana adalah ketika kita menjumpai masalah minor pada komputer/laptop. Entah apakah ini contoh yang cukup tepat tapi saya mencoba untuk menggambarkannya dengan mudah.
Misal suatu ketika anda hendak menyalin sebuah file dari teman anda, yang tentu membutuhkan flashdisk untuk melakukannya. Anda menerima flashdisk yang sudah berisikan file dari teman anda ini lalu menghubungkannya ke komputer/laptop. Dari sini saya asumsikan flashdisk teman anda ini bersih dari berbagai macam virus komputer. Dan anda juga sudah memasang proteksi antivirus yang mutakhir di komputer.
Sesaat setelah mencolokkan flashdisk ke komputer, muncul pemberitahuan “Flashdisk mungkin berada pada kondisi riskan, lakukan pemindaian secara menyeluruh?". Kira-kira seperti itu, berhubung saya juga tidak tahu betul pemberitahuan yang sebenarnya seperti apa, jadi mohon maaf.
Tapi pada intinya ada mengacuhkan pemberitahuan tersebut, mengingat kondisi komputer dan flashdisk sudah dijamin prima, bersih dari berbagai macam virus dan sudah terproteksi dengan baik.
Dengan begitu anda bisa fokus memindahkan file dari dalam flashdisk ke komputer dan segera menyelesaikannya. Tanpa perlu mengutak-atik terlebih dahulu pemberitahuan yang muncul tadi. Lebih-lebih kalau ternyata anda kurang terlalu paham masalah perkomputeran semacam ini. Sepertinya hanya akan membuang-buang waktu saja kalau dipaksakan untuk diulik lebih dalam, padahal sebenarnya masalah itu tidak terlalu urgent.
Jadi daripada harus berlama-lama berkutat dengan hal yang juga sebenarnya sepele, tanpa perlu disentuh pun akan kembali dengan sendirinya. Yang perlu anda lakukan adalah menunggu hingga muncul respon atau stimulus selanjutnya selagi anda tetap menjalankan pekerjaan yang utama. Pesan utamanya seperti itu.
Kalau anda masih agak bingung coba hubungkan teknik Napoleon ini dengan Eisenhower Decision Matrix. Eisenhower Decision Matrix adalah suatu diagram yang membantu untuk memetakan hal-hal dalam koordinat important-not important dan urgent-not urgent. Berfungsi untuk memudahkan proses pengambilan keputusan yang saling bertabrakan dalam waktu bersamaan.
Eisenhower Decision Matrix. Sumber |
Nampak bahwa pekerjaan utama yang diprioritaskan, yang juga sudah pasti sifatnya urgent & important harus diletakkan diatas segalanya maka dari itu harus dilakukan dan diselesaikan terlebih dahulu "Do first"
Nah baru kondisi seperti pada kasus di atas tadi terkait masalah pemberitahuan masalah minor yang terjadi saat ingin meng-copy file dari flashdisk teman. Kalau dilihat dari sifatnya bisa kita anggap important-not urgent, maka dari itu anda bisa memilih "decide" apakah ingin memperbaikinya segera atau menerapkan teknik Napoleon ini dengan melihat situasi selanjutnya terlebih dahulu.
Manfaat
Manfaat utama dari penerapan teknik Napoleon ini adalah menyimpan waktu dan energi. Tentunya kita tidak memiliki sumber daya waktu dan energi yang tidak terbatas. Pasti setiap orang punya batasan tertentu ketika memang sudah waktunya lelah dan harus beristirahat ketika telah mengerjakan suatu pekerjaan tertentu.
Dengan menyaring apa-apa saja yang worth dan apa yang tidak worth untuk dilakukan kita bisa mengalokasikan diri pada hal yang lebih penting.
Penggunaan teknik Napoleon juga bisa menghindarkan kita pada situasi prematur optimization, suatu kondisi dimana masih terlalu dini untuk meningkatkan efisiensi dalam mengerjakan sesuatu. Jadi ibaratnya mesin motor yang belum panas sempurna, atau kata orang harus perlu dipanasi dulu, motor sudah kita paksa digenjot hingga kecepatan maksimal. Sudah pasti performa motor akan tidak sesuai harapan, entah agak tersendat-sendat atau malah menimbulkan kerusakan dsb.
Pengaplikasian
Pada kondisi apa teknik ini dapat diterapkan? Wah banyak sekali. Entah itu di tempat kerja, di sekolah atau dimanapun. Sangat fleksibel mengingat akan banyak sekali hal-hal yang kita hadapi entah itu urgent-not urgent atau important-not important.
Perlu diingat bahwa sebelum menerapkannya perlu dicari tahu dulu dampaknya ketika teknik ini diterapkan. Apakah hasilnya akan positif (mendatangkan manfaat) atau malah negatif (menimbulkan masalah yang berlipat-lipat)
Semakin bermanfaat potensi hasil akhirnya, maka akan sangat direkomendasikan untuk menundanya saja. Dengan begitu anda bisa fokus pada pekerjaan yang menjadi prioritas utama.
Seperti yang sudah saya sebutkan sebelumnya. Teknik ini akan sangat cocok digunakan untuk menghadapi masalah yang bersifat non-urgent. Asalkan dampak akhirnya bagus dan hanya akan menghasilkan resiko yang sangat kecil, dapat dipastikan teknik Napoleon ini bisa anda terapkan.
Hal yang Perlu Dihindari
Perlu diketahui pula kalau teknik menunda seperti ini bukan berarti hal lain. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan.
Ada fenomena yang disebut procrastination yang artinya juga menunda-nunda. Teknik Napoleon ini dilakukan bukan semata-mata hanya menunda, tetapi harus diketahui dulu manfaatnya apa. Apakah dengan menunda itu kita bisa menyimpan energi dan waktu kita.
Selain itu ada juga yang namanya Ostrich Effect. Ostrich Effect mungkin lebih tepatnya bisa dibilang sebagai kesalahpahaman. Dimana kita menunda dan menghindar dari masalah tersebut karena tidak suka. Sudah ada stigma negatif akan permasalahan tersebut sehingga kita enggan menindaklanjutinya.
Pesan saya jangan sampai seperti itu ya kawan. Karena kembali lagi teknik ini bertujuan untuk mengeliminasi usaha berlebihan dalam melakukan sesuatu yang tidak terlalu darurat, sehingga harapannya pekerjaan utama dapat kita selesaikan dengan cepat dan efektif.
Baca juga artikel mengenai Cara-Cara Meningkatkan Produktivitas
Semoga anda bisa mulai menerapkan prinsip ini dalam kehidupan sehari-hari. Karena efek jangka panjangnya akan sangat baik, membentuk pribadi yang mampu bekerja lebih efektif dan tentunya lebih produktif.
0 Comments:
Posting Komentar