Sejarah: Dari Masa Lalu, Untuk Masa Kini dan Masa Mendatang
Mengenang masa lalu hanya bikin galau saja. Mungkin ini yang ada dipikiran sebagian orang terutama anak-anak muda yang meromantisasi hal tersebut. Padahal jauh lebih dari itu ada hal yang lebih general lagi dari masa lalu yaitu sejarah. Sejarah merupakan tonggak penting dalam kehidupan kita. Apabila kita tidak mengenal sejarah kita sendiri, kemungkinan besar kita bisa menjadi kehilangan arah di masa-masa selanjutnya.
Pentingnya Belajar Sejarah
Sejarah berasal dari bahasa Arab Syajaratun yang artinya adalah “pohon”. Diartikan sebagai pohon, karena bentuk silsilah atau garis keturunan manusia itu menyerupai pohon yang terbalik. Berawal dari satu akar yang menancap kuat dari dalam tanah, kemudian memanjang dan bercabang di bagian batang dan ranting-rantingnya.
“History is always written by the winners. When two cultures clash, the loser is obliterated, and the winner writes the history books-books which glorify their own cause and disparage the conquered foe. As Napoleon once said, 'What is history, but a fable agreed upon?” - Dan Brown, Penulis The Da Vinci Code
Dalam bahasa Inggris sejarah merupakan History. Kalau diartikan maknanya adalah his story atau cerita dari para pemenang. Sebagaimana yang diceritakan oleh Kang Asep Kambali, Sejarawan & Founder Komunitas Historia Indonesia, pada Live Instagram bersama Teh Ani Berta yang membahas tentang sejarah #Meandinspiringones. Para pemenang yang disebutkan sebelumnya itu merujuk kepada para pemimpin di masa lalu yang kebanyakan didapuk oleh kaum lelaki.
Pada masa itu belum ada yang namanya dokumentasi menggunakan foto, rekaman suara atau teknologi dokumentasi canggih yang bisa kita temui seperti sekarang ini. Para pemimpin di zaman dulu selalu memiliki juru tulis yang bertugas untuk mencatat dan menulis keseharian ataupun pencapaian yang diraih oleh salah seorang tokoh pemimpin tersebut.
Maka dari itu tidak heran kalau disaat belajar sejarah waktu sekolah dulu, kita sering mengetahui ada berbagai macam bentuk tulisan mulai dari yang sangat kuno seperti prasasti, kitab maupun buku-buku yang tertulis sejak masa lampau. Itulah yang menjadi peninggalan dan tentunya menjadi bukti sejarah kalau dahulu kala pernah terjadi kejadian yang sedemikian rupa. Tanpa harus merasakan dan mengalaminya secara langsung, kita setidaknya bisa merasakan kegembiraan atau kesedihan dari suatu perjalanan yang menghiasi ragamnya corak kehidupan.
Mengingat kembali pelajaran sejarah di sekolah. Saya sendiri jujur dulu kurang tertarik dengan pelajaran sejarah ini, karena saya merasa kesulitan dengan banyaknya hal yang harus dihafal. Ada berbagai macam kejadian pada lokasi yang berbeda, waktu yang berbeda dan dengan tokoh-tokoh yang berbeda-beda pula. Kalau disuruh menghafal secara kronologis mungkin saya masih mampu, tetapi nyatanya saya tidak bisa mengambil intisari dari pelajaran itu sendiri. Alhasil saya menjadi berpaling dari pelajaran sejarah dan menjadi kurang berminat untuk belajar lebih tentang sejarah.
Menurut saya mungkin dari segi metodenya itu masih kurang pas. Karena sebagian besar pasti hanya berpaku pada hafalannya saja, jadi tidak bisa memahami makna sejarah yang sesungguhnya. Padahal seharusnya sejarah itu di-eksplore lebih agar tidak membosankan lagi sehingga akan meningkatkan popularitas ilmu sejarah sekaligus bisa memaknai kejadian-kejadian di masa lampau dengan baik.
Sebenarnya apa pentingnya belajar sejarah? Pertanyaan ini juga pernah saya renungkan waktu masih “terpaksa” belajar mata pelajaran sejarah di sekolah.
Ternyata banyak sekali manfaatnya, hanya saya ingin mengambil contoh secuplik kondisi yang mungkin cukup menggambarkan realita dalam kehidupan sehari-hari kita.
Katakanlah anda berteman dengan orang berbeda suku. Saya sendiri di masa kuliah sekarang juga menjalin pertemanan dengan teman-teman yang berbeda suku, mulai dari ujung barat hingga ujung timur kira-kira semuanya hampir ada. Istilah kerennya mungkin saya berada pada kondisi tempat yang unik, yaitu miniatur indonesia.
Nah setiap suku itu kan pasti punya kebiasaan / budayanya masing-masing, yang pasti berbeda-beda antara satu sama lain. Bisa jadi hal-hal yang saya anggap biasa saja itu merupakan sesuatu yang kurang elok di mata mereka, ataupun juga sebaliknya. Disitulah pentingnya belajar sejarah agar kita bisa hidup berdampingan dengan yang lainnya, senantiasa menghormati perbedaan yang ada. Tujuannya ya untuk menghindari konflik horizontal yang mungkin untuk saat ini sudah cukup berkurang. Ini berarti komitmen kita semua untuk selalu menjunjung tinggi kebhinekaan.
Kemerdekaan dan Uang Seri Khusus
Saat ini kita masih berada dalam suasana memperingati kemerdekaan Indonesia (ya walaupun sekarang sudah September tapi tidaklah mengapa). Peringatan kemerdekaan Indonesia tahun ini terasa spesial karena saat ini Indonesia sudah merdeka selama 75 tahun. Angkanya cukup cantik. Selain itu peringatan kemerdekaan tahun ini juga disemarakkan oleh peluncuran uang seri khusus kemerdekaan dengan nominal Rp75.000,00. Nah ini juga saya baru tahu ternyata memang sudah menjadi program khusus dari Bank Indonesia yang sebelumnya sudah pernah mengeluarkan uang edisi khusus kemerdekaan yaitu edisi peringatan HUT RI ke-25 pada tahun 1970, HUT RI ke-45 pada tahun 1990 dan HUT RI ke-50 tahun 1955.
Kedepannya BI akan mengeluarkan uang edisi peringatan kemerdekaan RI ini setiap 25 tahun sekali, hal ini juga sudah diatur dalam Undang-undang Nomor 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang, Peraturan BI No.21/10/PBI/2019 tentang Pengelolaan Uang Rupiah (a.l. Pasal 2, Pasal 11), dan Keppres No.13 Tahun 2020. Jadi bagi anda yang berniat untuk mengoleksi uang-uang khusus semacam ini bisa menunggu 25 tahun lagi.
Uang seri khusus Rp75.000,00 ini memiliki tiga tema yang diangkat yaitu mensyukuri kemerdekaan, memperteguh kebhinekaan, menyongsong masa depan yang gemilang. Ini mewakili setiap bagian antara masa lalu, masa kini dan masa depan. Artinya kembali lagi, sebagaimana yang dikatakan Kang Asep mengenai pentingnya sejarah. Dengan mempelajari sejarah, kita bisa membuatnya sebagai pedoman untuk menjalani hidup di masa sekarang dan juga tentunya untuk mempersiapkan kehidupan di masa mendatang. Sangat komprehensif sekali.
Uang seri khusus Rp75.000,00. Sumber |
Lalu kemudian ini ada sedikit bocoran dari Kang Asep tentang fakta unik dari uang seri khusus Rp75.000,00. Bisa dilihat kalau angka 75-nya itu besar. Pertama pasti anda sudah mengira karena tahun ini kita memperingati 75 tahun kemerdekaan RI, ya itu benar dan pasti mudah banget ditebak.
Tetapi ada informasi lain yang ingin disampaikan yaitu kampanye tentang redenominasi mata uang. Sebagaimana yang kita ketahui juga kalau Kementerian Keuangan dalam beberapa waktu yang lalu menggaungkan kembali wacana redenominasi. Nah pada uang seri khusus kali ini mulai mencoba untuk mengenalkan dan membiasakan masyarakat bahwa nantinya angka nol dibelakang itu akan dihapus. Jadi memang benar kalau uang seri khusus Rp75.000,00 ini sangat sarat akan makna.
Salah satu bahasan lain terkait sejarah dan kemerdekaan yang saya tangkap adalah mengenai peringatannya. Sejauh ini kebanyakan peringatan kemerdekaan pasti dimeriahkan dengan berbagai macam lomba. Namun sayangnya lomba-lomba itu kurang relevan dengan esensi dari kemerdekaan itu sendiri. Saya sangat setuju sekali dengan pendapat Kang Asep yang menyebut lomba-lomba di acara peringatan kemerdekaan saat ini kurang berguna. Contoh panjat pinang, makan kerupuk dsb.
Apa faedahnya lomba-lomba semacam itu yang bahkan mungkin sama sekali tidak ada sangkut pautnya dengan perjuangan para pendahulu kita terdahulu. Akan jauh lebih baik bila konsep kegiatannya diubah menjadi lomba-lomba membuat karya tulisan, foto atau lukisan tentang pahlawan. Atau lomba rias menyerupai penampilan tokoh pahlawan. Atau mungkin cerdas cermat sejarah dll. Yang mana saya kira kegiatan semacam itu lebih beresensi untuk selalu mengingatkan kita tentang arti dari kemerdekaan Indonesia itu sendiri. Hal ini bisa dicoba untuk merevolusi mental kebanyakan dari kita yang mungkin belum begitu memperhatikan tentang sejarah.
Maka dari itu, marilah kita seluruh masyarakat Indonesia khususnya untuk para generasi muda, termasuk saya sendiri. Yang nantinya akan tumpuan beban untuk mengisi masa-masa pasca kemerdekaan hasil jerih payah para pendahulu kita yang sudah gugur dalam memperjuangkannya. Sangat penting bagi kita untuk belajar sejarah. Jangan sekali-kali kita menganggap remeh sejarah. Karena dengan belajar sejarah, kita bisa mempelajari apa saja keberhasilan dan kegagalan di masa lalu. Masa lalu tidak selalu identik dengan hal-hal yang “kegalau-galauan”. Malah harus menjadi sebuah pedoman yang bisa membantu menjalani kehidupan di masa sekarang serta yang tidak kalah penting masa depan akan terjamin lebih baik lagi.
0 Comments:
Posting Komentar